Ayo Kawan – Pada hari Senin (3/2), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak dapat memberikan jaminan bahwa gencatan senjata yang berlangsung di Jalur Gaza akan dapat bertahan lama. Hal ini disampaikannya sehari sebelum pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan akan dilangsungkan di Gedung Putih. Trump mengungkapkan, “Saya telah melihat orang-orang dianiaya. Tidak ada yang pernah menyaksikan hal seperti ini. Saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian akan terwujud.”
Pertemuan yang dijadwalkan antara Trump dan Netanyahu tersebut menjadi kunjungan resmi pertama seorang pemimpin negara asing ke Gedung Putih sejak Trump menjabat pada bulan Januari lalu. Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu memutuskan untuk membatalkan pengiriman tim perundingan Israel ke Qatar yang sebelumnya direncanakan untuk membahas tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata di Gaza. Keputusan ini diambil oleh Netanyahu setelah memastikan bahwa pertemuannya dengan Trump akan berlangsung pada Selasa.
Perjanjian gencatan senjata yang tengah berlangsung kini telah memasuki tahap pertama, yang mencakup gencatan senjata selama enam pekan. Dalam tahap ini, beberapa tahanan telah dibebaskan oleh Israel dan Hamas, sementara pasukan Israel juga telah menarik diri dari daerah-daerah yang padat penduduk di Gaza. Berdasarkan kesepakatan yang ada, tahap pertama gencatan senjata dapat diperpanjang jika kedua belah pihak melanjutkan negosiasi mereka untuk mencapai tahap kedua dari perjanjian tersebut.
Tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata ini diperkirakan akan mencakup pembebasan lebih lanjut terhadap sandera, termasuk tentara Israel yang ditahan. Selain itu, semua pasukan Israel yang masih ada di Gaza diharapkan dapat mundur, sementara gencatan senjata sementara akan diperpanjang dan dapat menjadi permanen jika semua ketentuan dipenuhi.
Ketika ditanya tentang kemungkinan dukungannya terhadap aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel, Trump menyatakan bahwa ia tengah mempertimbangkan usulan tersebut. Meskipun demikian, Trump memilih untuk tidak membicarakan masalah ini lebih lanjut dan hanya mengatakan, “Baiklah, saya tidak akan membicarakan hal itu. Negara ini memang kecil dalam hal wilayah.” Ia kemudian menambahkan, “Sebenarnya, wilayah ini cukup kecil, dan sangat mengagumkan apa yang telah mereka capai. Jika Anda memikirkannya, mereka memiliki banyak kekuatan otak yang cerdas, meskipun wilayahnya sangat kecil.”
Pernyataan Trump terkait gencatan senjata dan aneksasi wilayah ini menunjukkan betapa kompleksnya situasi yang terjadi di Gaza dan wilayah sekitar, serta bagaimana keputusan-keputusan besar dalam politik internasional dapat mempengaruhi situasi tersebut. Meski demikian, Trump menegaskan bahwa ia tetap tidak bisa memberikan kepastian terkait keberlangsungan gencatan senjata yang saat ini sedang berlangsung.