Ayo Kawan – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Sosial (Dinsos) mengirimkan bantuan logistik serta tim asesmen untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Bantuan ini disalurkan pada hari Minggu, 2 Februari 2025, setelah bencana yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
Ahsanul Khalik, Kepala Dinas Sosial NTB, menjelaskan bahwa bantuan logistik tersebut akan segera dikirimkan ke Kecamatan Wera untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana. Bantuan logistik tersebut meliputi berbagai barang kebutuhan mendesak, termasuk kasur, selimut, peralatan dapur, tenda keluarga, makanan siap saji, dan makanan untuk anak-anak. Jumlah bantuan yang dikirimkan mencakup 36 kepala keluarga (KK) yang terdampak di Desa Nanga Wera, dengan rincian 40 kasur, 80 selimut, 40 family kit, 20 set peralatan dapur, 40 kidware, 7 unit tenda keluarga, 350 paket makanan siap saji, dan 40 paket makanan anak-anak.
Ahsanul Khalik juga menambahkan bahwa untuk kebutuhan beras, akan dilakukan perhitungan di lapangan oleh staf Dinsos dan Tagana yang bertugas di lokasi untuk memastikan jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Sementara itu, bagi korban yang meninggal dunia, pihak Dinsos NTB akan segera mengurus administrasi untuk mengajukan santunan bagi ahli waris ke Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Tagana Kabupaten Bima, kejadian bencana tersebut terjadi pada hari Minggu, 2 Februari 2025, sekitar pukul 14.00 WITA. Banjir bandang dan tanah longsor ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun sejak pukul 07.30 WITA. Desa Tawali, Nanga Wera, dan Wora di Kecamatan Wera menjadi yang paling terdampak. Banjir tersebut menyebabkan enam orang dilaporkan hilang dan sekitar 99 warga harus mengungsi. Selain itu, sebanyak 12 rumah warga juga hanyut terbawa arus banjir.
Jumlah pengungsi yang tercatat hingga saat ini terdiri dari berbagai titik pengungsian, antara lain di Masjid Al Mujahidin Nanga Wera yang menampung 50 jiwa, rumah Dole yang menampung 5 jiwa, rumah Kiflin dengan 3 jiwa, rumah Manti dengan 10 jiwa, dan beberapa rumah lainnya yang juga menjadi tempat perlindungan bagi para korban, seperti rumah Gatot Suherman yang menampung 3 jiwa, dan rumah H Anwar yang menampung 9 jiwa.
Selain bantuan logistik, Tim Tagana Kabupaten Bima juga telah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, termasuk asesmen dan pemantauan jumlah korban yang terdampak, serta mengimbau warga untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Tim Tagana juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk camat, kepala desa, Kapolsek, serta Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bima. Pencarian korban yang hilang terus dilakukan dengan melibatkan Tim SAR, TNI, Polri, BPBD, dan Pol PP, dibantu juga oleh warga setempat.
Upaya penyelamatan lainnya yang telah dilakukan adalah evakuasi terhadap korban yang meninggal dunia akibat tanah longsor di Nunggi. Selain itu, bantuan berupa nasi bungkus untuk makanan telah didistribusikan sebanyak 220 bungkus untuk makan malam dan 250 bungkus untuk sarapan bagi para pengungsi.
Pemerintah Provinsi NTB, bersama dengan pemerintah daerah setempat dan berbagai tim relawan, terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan dan penanganan darurat kepada masyarakat yang terdampak bencana ini. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, solidaritas dan kerjasama antara berbagai pihak diharapkan dapat mengurangi dampak dari bencana tersebut dan membantu masyarakat untuk segera pulih.