Tragis! Bocah 12 Tahun Hilang Diterkam Buaya di Danau Nima’bau

0

Ayo Kawan – Seorang anak bernama Lefinus Laisnesi (12) dari Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dilaporkan hilang setelah diterkam buaya di danau Nima’bau. Kejadian tragis ini terjadi saat korban sedang memancing bersama dua rekannya, Yanri Biaf (15) dan Nofri Biaf (10), pada Sabtu siang.

Ketiga bocah tersebut berangkat menuju danau dengan tujuan mencari ikan. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 15.30 WITA, mereka langsung mulai memancing. Namun, tidak lama berselang, seekor buaya dengan panjang sekitar 4 hingga 5 meter tiba-tiba muncul ke permukaan danau. Hewan buas itu kemudian langsung menyerang dan menyeret Lefinus ke dalam air sebelum menghilang dari pandangan.

Menyaksikan kejadian mengerikan itu, Yanri dan Nofri segera melarikan diri dari lokasi dan kembali ke rumah. Namun, karena diliputi rasa panik dan ketakutan, mereka tidak langsung memberitahukan insiden tersebut kepada siapa pun.

Menjelang malam, Yames Laisnesi (23), seorang kerabat korban, menanyakan keberadaan Lefinus kepada Yanri dan Nofri. Barulah saat itu mereka mengungkapkan bahwa Lefinus telah diseret buaya saat memancing di danau.

Mendengar kabar tersebut, warga setempat segera dikumpulkan, dan aparat desa diberi tahu mengenai kejadian tersebut. Tak lama kemudian, laporan resmi disampaikan kepada pihak kepolisian Polsek Kualin.

Pencarian korban langsung dilakukan, tetapi hingga Senin (17/3), keberadaan Lefinus masih belum ditemukan. Kapolsek Kualin, Ipda Bobby Dadik, menyatakan bahwa upaya penyelamatan terkendala oleh kondisi sekitar yang gelap sejak petang. Selain itu, buaya yang menerkam korban diketahui masih berada di sekitar lokasi dan bahkan sempat mengejar warga yang mencoba mendekat.

Tim dari Polsek Kualin juga telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lingkungan Hidup Kecamatan Amanuban Selatan untuk membantu proses pencarian. Pihak kepolisian pun telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian guna memastikan kebenaran informasi yang beredar.

Menurut Bobby Dadik, hingga Minggu malam korban belum juga muncul ke permukaan danau. Proses evakuasi juga belum bisa dilakukan karena buaya yang menerkam Lefinus masih terlihat di sekitar lokasi dan menunjukkan agresivitas yang tinggi. Akibatnya, warga tidak berani mendekat ke area perairan.

Pencarian tetap dilanjutkan pada Minggu (16/3) hingga Senin (17/3) dengan harapan korban bisa segera ditemukan. Warga bersama aparat setempat terus berusaha mencari cara agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman. Namun, kondisi danau yang luas serta keberadaan buaya ganas menjadi tantangan tersendiri dalam operasi pencarian ini.

Kejadian tragis ini kembali menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di perairan yang dihuni oleh buaya. Masyarakat di sekitar danau pun diminta untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah yang rawan akan serangan satwa liar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *