Perburuan Gas Elpiji Subsidi Berujung Duka, Nenek di Pamulang Meninggal Setelah Antre

Perburuan Gas Elpiji Subsidi Berujung Duka, Nenek di Pamulang Meninggal Setelah Antre

Ayo Kawan – Tragedi menyedihkan terjadi di Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2), ketika seorang nenek bernama Yonih Binti Saman, yang berusia 68 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah kelelahan dalam perburuan tabung gas elpiji subsidi. Peristiwa tersebut terjadi setelah wanita tua tersebut mengantre untuk mendapatkan tabung gas 3 kilogram yang kini distribusinya mulai dibatasi untuk masyarakat yang berhak menerima subsidi.

Kerabat dari almarhumah, Dedi, yang ditemui di rumah duka, menyampaikan bahwa dirinya tidak begitu jelas tentang kronologi kejadian tersebut. Ia hanya mengetahui bahwa Yonih dibantu oleh warga setempat yang mengangkat tubuhnya setelah merasa kelelahan. Meskipun tidak mengetahui pasti apakah Yonih terjatuh terlebih dahulu atau tidak, Dedi mengatakan bahwa ia sempat berkeliling untuk mencari tabung gas dengan membawa dua tabung gas kosong.

Dedi menjelaskan bahwa Yonih, setelah mengikuti antrean panjang, berhasil mendapatkan satu tabung gas elpiji subsidi. Namun, usai mendapatkan barang yang dicari, almarhumah tampaknya merasa sangat kelelahan. Meskipun begitu, ia tetap melanjutkan perjalanan pulang dengan membawa dua tabung gas isi 3 kilogram dan satu tabung kosong. Perjalanan pulang yang dilakukan Yonih cukup jauh, melewati jalanan yang menanjak, yang kemungkinan semakin memperburuk kondisinya.

Sekitar pukul 12 siang, Yonih diketahui meninggal dunia, tepat setelah ia pulang dari antrean gas tersebut. Dedi mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan almarhumah memang sudah tampak lemah akibat rutinitas sehari-hari yang cukup berat. Yonih diketahui setiap pagi membuka warung nasi uduk, dan di malam hari ia juga sering memasak. Akibatnya, tidur yang cukup menjadi hal yang sulit diperolehnya, dan kelelahan akibat kesibukan tersebut diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan kejadian tragis ini.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi banyak pihak, terutama terkait dengan distribusi tabung gas subsidi yang semakin terbatas. Perburuan untuk mendapatkan gas elpiji yang lebih terjangkau memang semakin memanas, dan tak jarang memunculkan situasi yang bisa berujung pada kejadian tragis seperti ini. Banyak warga yang akhirnya harus rela antre panjang demi memperoleh gas yang mereka butuhkan, yang sering kali menyebabkan mereka harus menempuh jarak jauh dan berdiri dalam waktu yang lama.

Dedi juga menambahkan bahwa meskipun Yonih sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan gas yang sangat dibutuhkan, takdir berkata lain. Kelelahan yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut, ditambah dengan pekerjaan sehari-hari yang tidak ringan, akhirnya membuat tubuh almarhumah tak mampu bertahan.

Setelah kejadian tersebut, Yonih segera dimakamkan di TPU Wakaf RW 07, Kelurahan Pamulang Barat, dengan proses pemakaman yang dihadiri oleh keluarga dan warga sekitar. Kematian Yonih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar yang mengenalinya sebagai sosok yang pekerja keras dan sangat berdedikasi pada keluarganya.

Kasus ini menyoroti pentingnya pengaturan distribusi gas elpiji yang lebih adil dan efisien, agar warga yang benar-benar membutuhkan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah dan aman. Pihak berwenang diharapkan dapat mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, serta memberikan solusi yang lebih baik untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *