Jerman Tolak Usulan Trump untuk Menaikkan Anggaran Pertahanan NATO hingga 5% PDB

Jerman tolak naikkan anggaran pertahanan NATO

Ayo Kawan – Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap gagasan yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait peningkatan anggaran pertahanan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjadi 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pistorius dalam wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel pada Sabtu (1/2).

Menurutnya, kebijakan tersebut akan membebani keuangan Jerman secara signifikan. Jika kebijakan itu diterapkan, sekitar 42 persen dari total anggaran federal Jerman harus dialokasikan untuk belanja pertahanan, yang berarti pemerintah harus mengeluarkan sekitar 230 miliar euro atau setara dengan 238 miliar dolar AS (sekitar Rp3,87 kuadriliun). Pistorius menegaskan bahwa jumlah sebesar itu tidak mungkin dapat dibiayai oleh pemerintah, apalagi dialokasikan dalam waktu dekat.

Meskipun menolak gagasan peningkatan anggaran hingga 5 persen PDB, Pistorius mengakui bahwa dalam dekade mendatang, Jerman tetap harus meningkatkan belanja pertahanannya. Saat ini, Jerman telah mengalokasikan lebih dari 2 persen dari PDB untuk kebutuhan pertahanan, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan dalam KTT NATO di Vilnius pada 2023.

Ia juga menekankan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh NATO harus dilakukan secara kolektif, sehingga peningkatan anggaran pertahanan bukanlah sesuatu yang dapat diputuskan secara sepihak oleh satu negara atau pemimpin tertentu.

Sebelumnya, pada Januari 2024, Trump menyatakan bahwa negara-negara anggota NATO harus menaikkan anggaran pertahanan mereka hingga 5 persen dari PDB. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, serta sebagai dorongan bagi negara-negara Eropa agar lebih mandiri dalam mempertahankan keamanan regional mereka.

Saat ini, berdasarkan laporan resmi NATO, sebanyak 23 dari 32 negara anggota telah memenuhi atau bahkan melampaui batas minimal 2 persen PDB yang telah disepakati dalam KTT Vilnius. Meskipun demikian, tidak semua negara anggota menyambut baik usulan peningkatan lebih lanjut hingga 5 persen PDB, terutama negara-negara dengan keterbatasan anggaran seperti Jerman.

Pistorius menegaskan bahwa meskipun belanja pertahanan perlu ditingkatkan, harus ada keseimbangan yang jelas antara kebutuhan pertahanan dan stabilitas ekonomi nasional. Ia juga menambahkan bahwa peningkatan anggaran tidak boleh mengorbankan sektor-sektor penting lainnya yang juga membutuhkan pendanaan, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Dengan adanya perdebatan mengenai anggaran pertahanan ini, NATO akan terus mencari solusi terbaik untuk memastikan kesiapan pertahanan anggotanya tanpa memberikan beban ekonomi yang terlalu berat bagi negara-negara yang tergabung di dalamnya. Jerman, sebagai salah satu anggota utama, tetap berkomitmen untuk mendukung pertahanan kolektif NATO sesuai dengan kapasitas dan kebijakan yang telah disepakati bersama.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *