Sekjen Kemdiktisaintek Imbau Dosen ASN Sampaikan Aspirasi Secara Objektif

Imbau Dosen ASN Sampaikan Aspirasi Secara Objektif

Ayo Kawan – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Togar M. Simatupang, mengimbau para dosen aparatur sipil negara (ASN) agar tetap menggunakan jalur yang tersedia dalam menyampaikan aspirasi mereka. Menurutnya, aspirasi tersebut harus disampaikan secara objektif dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap aksi yang dilakukan oleh Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) yang menggelar demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi tersebut bertujuan untuk menuntut pemerintah agar segera membayarkan tunjangan kinerja (tukin) yang disebut belum diterima sejak tahun 2020.

Togar menjelaskan bahwa seluruh dosen ASN diharapkan tetap mengikuti mekanisme yang ada dalam menyampaikan tuntutan mereka. Ia menekankan pentingnya menyuarakan aspirasi melalui jalur hierarki yang telah ditetapkan, sambil tetap mematuhi kaidah kepatuhan serta mempertimbangkan objektivitas dalam setiap tuntutan yang diajukan.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pihaknya saat ini sedang berupaya agar pembayaran tukin sebesar Rp2,5 triliun dapat segera direalisasikan. Jumlah tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Namun, dalam situasi keterbatasan fiskal saat ini, diperlukan waktu serta langkah yang tepat agar pencairan dana tersebut bisa dilakukan secara bertahap dan sesuai mekanisme yang berlaku.

Menurutnya, seharusnya langkah yang telah diambil pemerintah dapat diterima dengan baik. Ia juga menekankan bahwa komunikasi yang konstruktif perlu dijalin antara pihak dosen dan pemerintah agar solusi terbaik dapat ditemukan. Togar menyarankan agar dana yang telah mendapatkan perhatian dan persetujuan dapat diimplementasikan secara efektif serta akuntabel. Di sisi lain, ia berharap bahwa peningkatan kinerja dan kontribusi terhadap institusi akademik juga terus menjadi prioritas bagi para dosen ASN.

Sementara itu, pihak Kemdiktisaintek disebutnya terus memantau perkembangan situasi terkait tuntutan para dosen tersebut. Ia kembali mengingatkan pentingnya menjaga citra serta marwah ASN sebagai bagian dari pelayanan publik yang berintegritas. Selain itu, pimpinan institusi pendidikan tinggi diminta untuk memberikan informasi yang akurat mengenai perkembangan tukin dan memastikan bahwa ASN tetap mematuhi peraturan sebagai teladan di lingkungan akademik.

Pada aksi yang digelar Senin tersebut, ratusan dosen dari berbagai daerah terlihat berkumpul di sekitar kawasan Patung Kuda sambil membawa berbagai spanduk yang umumnya berisi tuntutan pembayaran tunjangan kinerja mereka. Mereka menyuarakan agar hak yang belum diterima sejak 2020 segera direalisasikan oleh pemerintah.

Isu terkait keterlambatan pembayaran tukin bagi dosen ASN memang menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah faktor, termasuk kondisi keuangan negara serta prioritas anggaran, disebut sebagai alasan mengapa pencairan dana tersebut belum dapat dilakukan secara penuh.

Di tengah kondisi ini, pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan tersebut tanpa mengesampingkan aspek keberlanjutan fiskal negara. Para dosen ASN diharapkan tetap bersikap konstruktif dalam menyampaikan aspirasi mereka dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak terkait, sehingga keputusan yang diambil nantinya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *